kenapa kau tidak berbuat demikian?" "Karena suamiku melarang, dia sendiri yang akan membunuh kau!" "Pendapat suamimu memang, untuk melawan aku memang dia sendiri yang harus maju!" "Melawan aku saja kau bukan tandingan, masih ingin bertanding dengan suamiku jangan kau bermain api, lekas serahkan lencana unta saktimu, selanjurnya carilah suatu tempat dan menyembunyikan diri!" "Kalau kelak suamimu benar benar dapat mengalahkan aku, baru aku akan pikirkan lagi." "Koan San gwat apa kau ini laki laki.
Kenapa tidak tahu malu kau masih tidak mengaku kalah!" Mendadak Koan San gwat menarik muka serunya lantang, "Orang she Koan laki laki sejati Bing tho ling cu pun sudah menggetarkan Kangouw, soal menang kalah mesti didebatkan kalau kau angggap dirimu sudah menang, coba ketuklah hatimu dan tangannya meraba kedepan dadanya, seketika berubah air mukanya sekian lamanya ia tidak mampu bersuara.
Ternyata baju depan dadanya dari kiri, tapi tergores sebuah garis yang lurus, hanya baju luarnya saja yang tergores maka ia tidak merasakan.
Tapi ia tidak tahu kapan baju luarnya ini tergores ujung pedang lawan.
Terbayang olehnya adegan pertempuran selami tiga puluh jurus tadi, Koan San gwat cuma membalas serangan tiga jurus, dua jurus yang terdahulu ditarik ditengah jalan, hanya jurus terakhir dilancarkan dengaa nekad dengan tujuan gugur bersama, tapi serangan itupun berhasil ia hindari.
Pikirannya hanya jurus ini yang terakhir inilah yang besar.
Maka dengar menempelkan muka ia bertanya dengan kereng: "Tipu yang bagus!
Apa nama jurus seranganmu itu?" "Meski ada namanya, tapi kedengannya tidak enak yaitu si li kiu seng (mencari hidup dalam kematian)." Khong Ling ling berpikir sebentar lalu berkata dingin : "Mesti dengan ini nama kedengarannya "Untuk bisa gagur bersama suatu kejadian yang sulit, itu diperlukan permainan tipu serangan kedua belah pihak seimbang pula kehebatannya, sehingga pihak yang lain berkesempatan membunuh lawannya lebih dulu, tapi ilmu pedang sudah terlatih setaraf kau sekarang, mungkin sulit dicari waktu yang kebetulan itu, maka kita perlu sama sama mengejar waktu yang pendek itu, mungkin kau masih ingat, tadi siapa yang bergerak lebih dulu?" Berubah pula muka Khong Ling ling mulutnya, terbungkam, menang dan kalah sudah jelas duduk perkaranya, memang gerakan serangan pedang Koan San gwat lebih cepat dari tutulan tiga kali ujung pedangnya, kalau tabasannya itu betul betul dia laksanakan maka ketiga tutulan ujung pedangnya itu tidak mungkin mengenai sasarannya.
Setelah terpaku sekian lamanya, dengan muka menghijau ia berkata : "Koan San gwat hari ini kepandaianmu lebih tinggi, tapi jangan kau takabur, cepat atau lambat aku pasti menebus kekalahan ini!" "Sekarang tibalah giliran suamimu, mengunjukkan diri!" jengek Koan San gwat.
"Hari ini tidak lain yang lebih penting maka akulah yang mewakili dia kemarin!" Dengan suara kereng Koan San gwat.
"Urusan apapun tidak sepenting pertemuan ini, seorang manusia tidak punya kepercayaan tiada berharga hidup kalau dia seorang yang tidak dapat dipercaya, aku menyusul mengadakan janji pertemuan disini!" Berapi api biji mata Khong Ling ling teriaknya "Orang she Khoan, kau sudah bertemu dengan suamiku, kau harus tahu bahwa dia tidak takut terhadap kau, dan lagi kau pasti tahu bila sekarang dia tidak kemari itu menandakan bahwa urusan itu tentu jauh lebih penting." Koan San gwat berpikir sebentar lalu manggut manggut, sahutnya "Baik aku percaya sekali obrolanmu ini, tapi dapatkah kau beritahu kapan dan dimana perjanjian yang akan datang" "Aku pun tidak tahu," sahut Khong Ling ling menggeleng.
"Tapi aku percaya dia pasti memberi khabar kepada kau!" "Baik, selalu ku tunggu kabarnya." Sambil mendengus Khong Ling ling putar tubuh terus tinggal pergi, tapi beberapa langkah ia dihentikan oleh Koan San gwat, sambil membanting kaki Khong Ling ling berseru gusar: "Ada apa lagi!
Apa kau tidak mau melepas aku pergi?" "Bukan!
Kalau aku ingin menahan kau tabasan pedangku tadi tidak melukai cuma menggores baju luarmu saja, kalau hari ini kau terima kalah, maka harus mematuhi satu syaratku!" "Syarat apa" Jangan kau ajukan persoalan berabe dan serba runyam, aku tidak bisa memberi kepastian kepada kau," tanya Khong Ling ling curiga.
"Sebelum pertemuan kedua dan sebelum adanya adu kepandaian yang akan datang dengan suamimu, aku larang Lencana Unta terbang kalian muncul didunia persilatan." Khong Ling ling bimbang, Koan San gwat segera menandaskan: "Kalau tadi kau mewakili Hwi tho ling cu, kau sudah menyerah kalah, maka Hwi tho ling cu tidak boleh di pakai lagi, kalau kau tidak berani mengambil keputusan, suamimu ingkar janji, maka diapun terikat oleh syarat yang kuajukan ini!" Mendengar alasan ini Khong Lia ling malah tertawa dan perasaan menjadi longgar katanya: "Boleh karena alasan ini pasti suamiku tiada alasan menolak maka baiklah aku akan meyetujui usulmu ini!" "Silankan pergi!" ujar Koan San gwat mengulapkan tangan.
"Beritahu pada suami mu semakin cepat lebih baik!" Kini Khong Ling ling pergi tanpa menoleh lagi.
Koan San gwat mendekati Unta saktinya dia berbisik bisik di pinggir telinganya, entah apa yang diucapkan, tapi sang unta selalu manggut manggut atau menggeleng sebagai menjawabnya.
Dengan lesu Lu Bu Wi menuntun kudanya, menghampiri Koan San gwat, katanya "Lingcu Losiu mohon diri lebih dulu!" "Ciangbunjin hendak kemana?" tanya Koan San gwat.
"Ai, pihak Ciong lam pay sudah runtuh total, tiada muka Losiu menduduki jabatan yang memalukan ini, tiada harapan menuntut balas, masa depanmu suram, Losiu ingin membawa jenasah murid pulang gunung, akan ku umumkan penutupan dan pembubaran golongan kami." "Losiu akan mengasingkan diri saja !" Koan San gwat membujuk katanya, "Ciong lam pay sudah ternama puluhan tahun lamanya di Bulim, menderita rugi adalah jamak dalam percaturan dunia persilatan, Ciangbun jin tidak perlu putus asa." Lu Bu wi menghela napas panjang ujarnya.
"Perguruan mengalami bencana yang menengenaskan, kepandaian sendiri tidak becus lagi, hagaimaa Losiu tidak kecewa!" Koan Sangwa berpikir sejenak lalu berkata: "Bagaimaua Kalau Ciangbunjin sementara ini melakukan perjaiananaa dengan Cayhe, siapa tahu dalam waktu yang dekat bisa membalas dendam secara langsung, sekaligus dapat memulihkan muka dan mengangkat nama pula." Tergerak hati Lu Bu wi Katanianya, "Ling cu ada petunjuk apa?" "Beri petunjuk sih tidak berani, mendadak Cayhe teringat suatu persoalan, kalau Ciangbunjin ikut melakukah perjalanan ke barat, mungkin disana bisa memperofeh suatu ketuntungan." "Untuk apa Lingcu pergi ke barat daya?" Koan San gwat tertawa sambil menunjuk suaranya, katanya: "Sahabat tuaku inilah yang memberi tahu kepadaku." Semua orang melengak tidak mengerti, kata Koan San gwat: "Untaku ini adalah binatang sakti yang cerdik dari daerah barat, setelah mendapat didikan dan bimbingan dari guru selama beberapa tahun, ia punya banyak kemampuan yang luar biasa, bukan saja dapat menempuh perjalanan ribuan li sehari naik gunung terjun keair dan segala tugas berat apa pun dilakukannya ada pula suara kepandaian khas yang dimilikinya yaitu daya penciuman nya teramat tajam, sippapun bila terendus hidungnya, meski kau sembunyi keujung langit pun dapat dikejar dan menemukan tempat persembunyianmu." Lu Bu wi kagum dan manggut manggut katanya : "Unta memang merupakan kapal padang pasir, biasa menjelajah seluruh dunia, untuk ini Losiu tidak akan sangat sedikit pun, entah siapa yang hendak Ling cu kuntit?" "Sudah tentu Khong Ling ling adanya, dengan menguntit dia dapatlah aku secepat nya berhadapan dengan Unta terbang!" Lu Bu wi termenung tak bersuara, Lok Siau hong berjingkrak kegirangan.