Sepasang Pendekar Daerah Perbatasan

Deru kuda membelah gurun pasir Hweekiang, mengukir jejak keputusasaan di antara butiran kuning. Pekma Lie Sam, seorang pendekar tangguh dengan panah menancap di punggungnya, memacu kuda merahnya hingga titik penghabisan. Di depannya, sang istri, Nyonya Hong, melaju di atas kuda putih perkasa, mendekap erat putri kecil mereka, Siu, yang tak mengerti bahaya yang mengancam. Mereka dikejar rombongan pembunuh berjumlah puluhan, haus akan darah dan satu rahasia kuno: **Peta Istana Rahasia Kobu**.

Dalam dilema antara hidup dan mati, Lie Sam mengambil keputusan heroik. Dengan pengorbanan yang menusuk jiwa, ia turun dari kudanya, menjadikan diri umpan untuk mengulur waktu. Pertarungan terakhirnya di tengah gurun, berpura-pura mati dan kemudian bangkit dengan golok putihnya, adalah kisah keberanian yang tragis. Ia gugur, bertarung gagah berani, demi memberi kesempatan istri dan anaknya melarikan diri.

Nyonya Hong, dengan hati teriris mendengar jerit terakhir suaminya, tahu ia tak bisa lagi lari. Ia menyelipkan Peta Istana Rahasia Kobu ke saku putrinya, memastikan amanah itu tetap hidup bersama darah dagingnya. Dengan tatapan penuh kasih dan tekad baja, ia mengirim Siu pergi bersama kuda putih yang tak tertandingi, lalu memutar tubuhnya, siap menghadapi rombongan pengejar yang telah tiba di hadapannya.

Namun, drama belum berakhir. Rombongan pengejar terdepan adalah Luliang Samkiat, tiga pendekar kejam yang dipimpin oleh Hok Goan Liong, sang Golok Sakti yang telah menghabisi Lie Sam. Namun, sebuah rahasia kelam terkuak: Bweehoa Chio Su Tiong Cun, salah satu dari Luliang Samkiat, ternyata adalah kakak seperguruan Nyonya Hong! Sebuah ikatan masa lalu yang kini menjadi benang kusut antara cinta, pengkhianatan, dan dendam.

Kini, Siu, putri kecil yang sebatang kara, membawa amanah yang mahapenting dan warisan dendam yang berat. Masa depannya terbentang penuh bahaya, di mana setiap langkah mungkin mempertemukannya dengan musuh yang tak terduga, bahkan dari lingkar persaudaraan masa lalu ibunya. Apakah ia akan mampu menguak misteri peta Kobu dan membalaskan dendam keluarganya? Atau akankah takdir mempertemukannya kembali dengan masa lalu yang rumit, di mana musuh dan kerabat terjalin dalam benang takdir yang kusut?