Rajawali Lembah Huai Chapter 33

NIC

“Omong kosong ! Menyayangmu dan meracunimu, hendak membunuhmu?” “Hai itu ia lakukan karena ia mencintamu, twako.”

“Apa? Kau sudah tahu? Gila benar! Ia mengatakan bahwa ia baru akan memberimu obat penawar racun kalau aku mau menikah dengannya! Aku tidak sudi!”

“Ahhh...Cu-twako..., kuminta kuharap, jangan engkau menolak permintaannya. Menikahlah

engkau dengannya, twako. kata gadis itu dengan suara tersendat bercampur tangis.

Goan Ciang tertegun, terkejut, heran dan penasaran sekali. Kekasihnya ini bahkan minta kepadanya agar dia mau menikah dengan Liu Bi! Kekecewaan menyusup ke dalam hatinya. Tak disangkanya bahwa kekasihnya yang amat dia cinta dan kagumi ini ternyata pada saat terakhir adalah seorang penakut. Takut mati. Akan tetapi dia menghibur dirinya. Siapa yang tidak akan takut kalau sudah dicengkeram racun seperti yang dialami Lee Siang dan tahu bahwa kalau dia menolak menikah dengan ketua Jang-kiang-pang, dalam waktu tiga hari nyawanya akan melayang?

“Tidak, Siang-moi. Dan jangan engkau takut. Aku akan mencarikan obat untukmu, kalau perlu aku akan menangkap Liu-Bi, menyiksa dan memaksanya agar ia suka mengobatimu sampai sembuh. Kalau perlu akan kuhancurkan seluruh Jang-kiang-pang ini!”

“Twako, engkau salah sangka! Aku tidak takut mati, twako, sama sekali bukan karena aku takut mati maka aku memohon engkau suka menikah dengan suci.”

“Lalu kenapa engkau minta aku melakukan hal yang gila itu?”

“Twako, aku kasihan dengan suci. Aku sayang padanya, aku berhutang budi padanya, aku berhutang budi padanya, aku ingin melihat ia berbahagia. Kalau engkau suka memenuhi permintaanya, menjadi suaminya dan ia berbahagia, akupun akan merasa berbahagia pula. Mengertikah engkau, twako? Bukan karena aku takut mati, melainkan aku ingin membahagiakan suci. Andaikata aku tahu bahwa suci mencintamu, sudah pasti aku mengeraskan hati menolak cintamu, mengubur perasaan cintaku padamu sebagai rahasia yang akan kubawa mati.”

Kembali Goan Ciang terkejut bukan main. Kekasihnya ini adalah seorang gadis luar biasa, penuh kejutan. “Jadi, engkau sama sekali tidak menyesal telah diracuni sucimu sendiri?”

Mulut itu tersenyum dan ia menggeleng kepala. “Mengapa mesti menyesal? Suci melakukan ini untuk memaksamu menerima permintaannya. Aku mengenal suci. Ia harus mendapatkan apa saja yang dikehendakinya. Aku hanya menyesal, mengapa aku tidak tahu sebelumnya, bahwa suci mencintaimu.”

“Tapi..., lalu bagaimana dengan kau?” Dengan cintamu? Cinta kita?”

“Twako, aku rela mengorbankan apa saja demi kebahagiaan suci. Rela kehilangan engkau, kehilangan cintaku, bahkan aku rela mati demi untuk suci. Maka, sekali lagi aku mohon padamu, twako, terimalah suci sebagai isterimu. Kalau engkau menolak, aku akan mati penasaran, twako...”

Goan Ciang terkejut bukan main. Gadis ini rela patah hati, bahkan rela mati demi kebahagiaan iblis betina itu! Melihat pemuda itu duduk tertegun dan mematung dengan wajah pucat, akan tetapi matanya berkilat penuh penasaran dan kemarahan. Lee Siang menangis terisak-isak.

Goan Ciang diam saja, akan tetapi tangis itu semakin mengguguk seperti menusuk-nusuk jantungnya.

“Sudahlah, Siang-moi, jangan menangis. Permintaanmu itu sungguh tidak masuk akal, bagaimana mungkin aku dapat menerimanya. Aku cinta padamu, dan aku sama sekali tidak mencintainya, bahkan muak dan benci rasa hatiku terhadapnya karena perbuatannya terhadap dirimu.”

Mendengar ucapan itu, Lee Siang memaksa diri untuk menghentikan tangisnya. Setelah berhasil, ia lalu berkata, suaranya gemetar, “Dengar, twako. Kalau engkau menikah dengan suci, engkau akan membahagiakannya, berarti engkau juga membuat aku berbahagia.

Sedangkan kau sendiri aku yakin bahwa engkau akan dapat mencintai suci. Ia seorang wanita yang hebat segala-galanya melebihi siapa saja, melebihi aku. Ia amat lembut dan penuh kasih sayang kepada orang yang dicintanya. Ia hanya kejam dan keras kalau kehendaknya dihalangi. Kita bertiga akan merasa bahagia, twako. Akan tetapi kalau engkau menolak, aku akan. benci sekali kepadamu! Aku bahkan minta kepada suci agar untuk sementara aku

diberi penawar dan aku akan membantunya memusuhimu. Aku bersumpah untuk melakukan itu, twako!”

Goan Ciang tercengang, wajahnya berubah, pucat kini. Agaknya tidak ada jalan lain. Tentu saja dia tidak menghendaki Lee Siang mati keracunan, apa lagi kalau gadis itu sam pai membencinya, dan kalau mati sampai arwahnya menjadi setan penasaran! Kalau dia menerima permintaan Liu Bi, berarti dia berkorban demi kekasihnya ini.

Sampai lama dia tak bergerak seperti patung sampai tangan gadis itu menyentuh lengannya, dan Lee Siang sudah bangkit duduk. “Bagaimana, twako? Sudikah engkau memenuhi permohonanku?”

Goan Ciang menoleh. Mereka duduk dengan muka saling tatap, lalu Goan Ciang mengangguk lesu. “Baiklah, akan tetapi ingat, aku melakukan ini hanya demi engkau, Siang-moi, hanya demi keselamatanmu.”

“Dan aku melakukan ini hanya demi kebahagiaan suci, twako, kita berdua berkorban, engkau untuk aku dan aku untuk suci. Alangkah indahnya hidup ini kalau kita dapat berkorban demi orang lain. ” Gadis itu terisak, akan tetapi bukan karena duka, melainkan karena bahagia.

“Siang moi !” Goan Ciang tak dapat menahan keharuan hatinya dan diapun merangkul gadis

itu dan mendekap kepalanya di dadanya. “Siang-moi, apapun yang terjadi, aku akan tetap mencintaimu, selamanya..”

Dari dada pemuda itu, Lee Siang berbisik, “Akupun demikian, twako. Biar aku tidak menjadi isterimu, aku akan tetap mencintaimu selama hidupku. Biar cinta kita tidak berakhir dengan pernikahan, namun kita masing-masing menyadari bahwa kita saling mencinta, sampai akhir hayat ” Dengan lembut Lee Siang lalu melepaskan diri dari pelukan Goan Ciang merebahkan

kembali tubuhnya yang lemah.

“Twako, keluarlah dan katakan kesanggupanmu kepada suci, agar ia cepat tahu dan berbahagia. Percayalah, kalau ia merupakan orang yang paling berbahagia, aku adalah orang paling berbahagia ke dua setelah dia.”

Posting Komentar