“Liang ko; kau kelihatan gemuk ..”
“Persetan ! Aku datang bukan untuk maksud itu !"
Tetap terdengar menyakitkan telinga waktu Kwee Su Liang mengucap kata-kata itu berhasil membikin Liu Giok Ing menunduk lagi, sampai sesaat kemudian baru dia berkata :
“Aku tahu. Kau datang hendak menangkap aku , , . kau kejam, Liang ko ..."
Bergerak tubuh Kwee Su Liang dari tempat dia duduk, bagaikan dia ingin mendekati tempat Liu Giok Ing yang berdiri di bagian luar dari pintu kamar-tahanan; akan tetapi mukanya
0 meringis menahan rasa sakit dan dia berkata kepada Liu Giok Ing:
"Kejam? Tidak moay, aku datang bukan untuk menangkap kau, aku...akh.,.!"
Tersentak dan terkejut Liu Giok Ing waktu dia mendengar suara Kwee Su Liang, yang mengeluh menahan rasa sakit. Dia mengawasi disaat Kwee Su Liang sedang menekan bagian dada memakai sebelah tangannya, lalu bagaikan tanpa sadar, pedang Ku-tie kiam membabat putus kunci pintu kamar tahanan itu, dan dia menerobos masuk:
“Liang-ko, kau.....”
Tak kuasa Liu Giok Ing meneruskan perkataannya, sudah berulang lagi seperti dulu air-matanya cepat keluar kalau melihat Kwee Su Liang menderita sakit.
“Aku tidak apa-apa, Giok-moay..." Kwee Su Liang berkata lembut perlahan-lahan, selagi dia melihat Liu Giok Ing mengalirkan air-mata seperti dulu; dan dia cepat cepat menyambung bicara :
"Aku datang untuk memberitahukan kau, bahwa kau kena tipu muslihat Kim Lun Hoat-ong yang dibantu oleh ciangkun Sie Pek Hong. Mereka.....akh ....!" sekali lagi Kwee Su Liang menunda perkataannya, bagian dadanya terasa sesak, bekas kena siksa dan terlalu memikirkan keadaan sang adik yang binal.
Di pihak liehiap Liu Giok Ing, dia kaget waktu mendengar perkataan Kwee Su Liang: tetapi dia sangat cemas ketika melihat keadaan Kwee Su Liang :
1 "Liang-ko, kau ..." cuma itu yang liehiap Liu Giok Ing ucapkan, tetapi pedang Ku-tie kiam yang tajam sekali lagi bekerja, memutuskan belenggu yang mengikat kaki dan tangan Kwee Su Liang.
Bertepatan pada saat itu, ciangkun Sie Pek Hong menerobos masuk dengan dikawal oleh dua-saudara Ma Kong dan Ma Kiang, serta sepasukan tentara.
"Giok-moay ! Apa yang kau lakukan disini ..?" tanya ciangkun Sie Pek Hong; tetapi dia menjadi sangat terkejut waktu dilihatnya belenggu yang mengikat Kwee Su Liang sudah lepas berantakan.
Liehiap Lu Giok Ing bangun berdiri, sehabis tadi memeriksa keadaan Kwee Su Liang; tetapi secara mendadak dia merasakan tubuhnya bergetar, dan sepasang lututnya bagaikan tak bertenaga. Tidak disadarinya bahwa dia minum obat perangsang yang melampaui batas, dan dia telah berusaha mengatasi diri menahan rangsang, sehingga dia bagaikan kehabisan tenaga.
Sementara itu Kwee Su Liang jadi terkejut waktu melihat keadaan Liu Giok Ing, disamping dia terkejut waktu melihat kedatangan ciangkun Sie Pek Hong. Tenaganya segera pulih selekas dia menyadari bahwa dia perlu melindungi sang adik yang binal.
Dengan perdengarkan suara gerengan bagaikan seekor harimau yang terluka, tubuh Kwee Su Liang bergerak menyambar pedangnya yang tergeletak diatas lantai, dan secepat itu juga dia membabat lengan Sie Pek Hong, disaat
2 ciangkun itu hendak meraih tubuh Liu Giok Ing yang sedang terhuyung hendak jatuh.
"Giok-moay, kau kenapa ... ?" tanya Kwee Su Liang, selekas dia berhasil meraih tubuh liehiap Liu Giok lng; sementara ciangkun Sie Pek Hong berkelit mundur dari serangan pedang, membatalkan niatnya yang hendak meraih tubuh Liu Giok Ing.
Sementara itu liehiap Liu Giok Ing bagaikan kehilangan tenaganya, sehingga dia lemas bergantung dalam rangkulan Kwee Su Liang; dan Kwee Su Liang bergerak tangkas memanggul tubuh sang adik yang binal itu, disaat dia mendengar teriak suara Sie Pek Hong.
"Tangkap dan bunuh mereka ... !" teriak ciangkun Sie Pek Hong dalam marahnya; dan dia bahkan mendahului menyerang dengan suatu tikaman memakai pedangnya, bergerak dengan jurus 'ular-belang melepas bisa'.
Bo-im kiamhiap Kwee Su Liang sudah siap dengan sebelah tangan memegang pedang, dan juga yang sebelah tangan lagi dia gunakan buat memegang Liu Giok Ing yang dia gendong dibagian punggungnya.
Dengan suatu sampokan Kwee Su Liang bergerak ingin membabat pedang Sie Pek Hong yang sedang menikam; akan tetapi waktu Sie Pek Hong batal meneruskan penyerangannya, maka pedang Kwee Su Liang bergerak terus mencari sasaran terhadap Ma Kong yang sudah ikut mendekati.
3 Gerak pedang Kwee Su Liang memakai jurus 'am-in-koan- jit' atau awan-gelap menutupi rembulan, menyapu bagian muka Ma Kong; sehingga Ma Kong ikut-ikut membatalkan diri menyerang Kwee Su Liang, dan pedang itu berputar terus mencari sasaran pada Ma Kiang yang juga ikut menyerang dengan sebuah tikaman, dan Ma Kiang tidak sempat menghindar dari benturan sebuah senjata, sehingga goloknya terlempar lepas dari pegangannya.
Untung bagi Ma Kiang bahwa Kwee Su Liang tidak sempat mengulang melakukan penyerangan, sebab Kwee Su Liang sudah langsung dikepung oleh sejumlah tentara; sehingga Kwee Su Liang harus mengamuk di dalam ruangan kamar tahanan yang tidak luas.
"Giok moay ..." bisik Kwee Su Liang yang merisaukan keadaan Liu Giok Ing, yang belum dia ketahui entah apa yang menyebabkan, sehingga sang adik yang binal itu mendadak kelihatan lemah tidak bertenaga.
"Liang ko ..."Liu Giok Ing ikut bersuara lemah, menandakan dia masih memiliki kesadaran; sehingga cukup menggirangkan bagi Kwee Su Liang.
"Giok moay, berpeganglah yang erat ..." Kwee Su Liang berkata lagi, siap hendak menerobos kepungan pihak musuh.
"Liang ko, kau saja yang lari, Biarkan aku disini ..." tetap lemah terdengar suara Liu Giok Ing.
"Tidak Giok moay, aku akan melindungi kau dan aku perlu memberikan penjelasan kepada kau..."
4 Tanpa menunggu Liu Giok Ing bersuara lagi, maka Kwee Su Liang mulai mengamuk, berusaha menerobos dari dalam kamar tahanan yang tidak luas; dan berhasil dia melakukannya namun pihak tentara tetap mengepung, meskipun sambil mereka bergerak mundur, sedangkan Sie Pek Hong tak hentinya berteriak memerintahkan pihak tentara jangan melepas tahanan mereka, dan memaksa Ma Kong berdua Ma Kiang ikut melakukan pengepungan.
"Liang ko, penjelasan apa yang hendak kau berikan kepada ..?" tanya Liu Giok Ing dekat telinga Kwee Su Liang; lembut lemah suaranya akan tetapi bagi Kwee Su Liang dapat mengalahkan pekik suara Ma Kong dan Ma Kiang yang memerintahkan pihak tentara tambah rapat melakukan pengepungan.
"Kau kena tipu mereka, Giok moay. Pangeran Kim Lun yang menjadi dalang perbuatan pembunuhan yang terjadi di kota raja, juga didalam istana kerajaan.." dan pedang Kwee Su Liang berhasil membabat putus tiga tombak tentara yang sedang menyerang.
"Mengapa kau berkata begitu ? Bukankah pangeran Gin Lun yang menjadi dalang dari perbuatan itu.....?" tanya Liu Giok Ing yang merasa heran; namun tetap terdengar lemah suaranya.
“Tidak Giok moay. Bukan pangeran Gin Lun, akan tetapi justeru perbuatan pangeran Kim Lun yang dibantu oleh ciangkun Sie Pek Hong !” berhasil pedang Kwee Su Liang membabat putus sebelah daun telinga Ma Kong, membikin
5 Ma Kong berteriak kesakitan, dan tempatnya diganti oleh adiknya, Ma Kiang.
Sejenak Liu Giok Ing terdiam tidak bersuara, agaknya dia sedang memikirkan perkataan Kwee Su Liang, selagi Kwee Su Liang mengamuk dan mengerahkan jurus 'hiu hie liang po' atau ikan paus menerjang gelombang, berhasil membikin pihak pengepung bergerak mundur lagi, sampai mereka berada disuatu ruangan yang cukup besar dan luas.
Akan tetapi, pihak pengepung ternyata semakin bertambah banyak; sebab datangnya bantuan dari istana pangeran Kim Lun berada, sejumlah tentara yang dipimpin oleh dua orang perwira muda; dibantu dengan Coa Keng berdua Coa Beng.
Merasa ada harapan karena menganggap liehiap Giok Ing terluka, maka Coa Beng berdua Coa Keng ingin merebut jasa, mendekati Kwee Su Liang yang mereka serang secara berbareng, mengerahkan ilmu 'siam-say ciang hoat' yang khas dari golongan siam-say sebelah utara, masing-masing bergerak dari sebelah kiri dan kanan Kwee Su Liang. Akan tetapi dengan pergunakan kelincahan gerak tubuhnya, si pendekar tanpa bayangan Kwee Su Liang secara mendadak bagaikan menghilang dari hadapan dua bersaudara Coa Keng dan Coa Beng, dan golok Coa Keng bahkan membenam ditubuh seorang tentara, tanpa Coa Keng dapat membatalkan gerak serangannya.
Berteriak Coa Keng marah-marah, dan mengejar Kwee Su Liang yang waktu itu sedang dihadang dan diserang oleh dua orang perwira muda dari istana Kim Lun Hoat ong; namun
6 sekali lagi Kwee Su Liang perlihatkan kelincahan tubuhnya, menghindar dari serangan Coa Keng beserta kedua orang perwira muda itu dari istana Kim Lun Hoat ong, bahkan berhasil dia menendang Ma Kong yang ikut-ikut ingin membokong !