"Keadaan hanya remang-remang, mereka semua menutupi mukanya, akau tetapi jelas bahwa dua orang berpakaian hitam itu bermaksud buruk, bahkan terdengar seorang di antara mereka, dengan suara wanita mengatakan bahwa ia akan membunuhku
Sedangkan orang ke tiga, yang agaknya dia yang berseru melarang, menentang mereka sehingga mudah diduga bahwa dia telah menolong, kalau tidak bahkan mungkin telah menyelamatkan nyawaku
" kata Ciu Tai-jin kepada puterinya ketika mereka membicarakan peristiwa yang mengejutkan dan mengkhawatirkan itu
"Akan tetapi, siapa yang memusuhi ayah? Apakah ayah mempunyai musuh?" tanya Lian Hwa
Ciu Tai-jin menghela napas panjang, "Memegang jabatan tak mungkin membuat orang bebas dari permusuhan
Apa lagi kalau pemegang jabatan itu bertindak tegas dan tertib, tanpa pandang bulu menentang mereka yang melanggar hukum, tentu dimusuhi banyak orang, para penjahat dan para pejabat yang menyeleweng dan kutentang
" Akan tetapi pembesar ini bingung juga memikirkan bahwa ada wanita yang memusuhinya dan berniat membunuhnya
Mulai malam itu, penjagaan dilakukan dengan ketat, dan Kim-ciangkun yang mendapatkan berita ini, bahkan mengerahkan sepasukan pengawal istimewa untuk mengawal keselamatan keluarga Ciu itu
Orang ke tiga itu adalah Bu Cin Han
Ketika Cin Han melihat dua orang berkedok itu memasuki taman rumah keluarga Ciu, timbul perasaan khawatir dalam hatinya
Memang, ayah Lian Hwa telah menghinanya, bahkan mengusirnya
Akan tetapi, hal itu tidak mendatangkan kebencian dalam batinnya
Ayah gadis itu mengusirnya karena malu mendengar puterinya bersahabat dengan seorang kacung, seperti yang tentu telah dilaporkan oleh Cong Bu
Kini ada orang-orang mengancam keselamatan keluarga itu, dan dia mengetahuinya, maka dia harus turun tangan mencegahnya
Betapapun juga, bukankah Lian Hwa telah bersikap amat baik kepadanya? Dan bukankah sebelum mendengar laporan atau hasutan Cong Bu, ayah ibu gadis itupun berskap baik kepadanya? Ketika dua orang itu membongkar jendela kamar, diapun mendekat dan ketika seorang di antara mereka, yang ternyata seorang wanita, mengeluarkan suara mengancam Ciu Tai-jin, Cin Han merasa terkejut bukan main karena dia mengenal suara wanita itu
Suara Kim Eng! Dia mengenal betul suara gadis itu dan dia tidak meragukan lagi bahwa itu adalah suara Lui Kim Eng, gadis yang dicintainya! Juga kini bentuk tubuhnya dikenal dengan baik, maupun gadis itu mengenakan pakaian hitam dan kedok hitam
Maka, diapun berteriak mencegah dan mendorong Kim Eng sehingga gadis itu tidak jadi meloncat masuk ke dalam kamar
Kemudian, dia harus menghadapi pengeroyokan mereka berdua yang memegang pedang
Cin Han memang sudah menutupi mukanya dengan saputangan
Hal ini tadinya dilakukan karena dia tidak ingin dikenal oleh penghuni rumah keluarga Ciu yang hendak dibelanya
Maka, Ciu Tai-jin tidak mengenalnya, bahkan wanita berkedok hitam yang sesungguhnya adalah Lui Kim Eng, tidak pula mengenalnya ketika ia bersama temannya terpaksa melarikan diri karena para penjaga sudah datang berlarian atas teriakan Ciu Tai-jin dan isterinya
Semenjak terjadinya percobaan pembunuhan atas diri kepala daerah itu, bukan hanya para pengawal yang sibuk berjaga setiap malam dengan ketatnya
Diam-diam ada seorang yang melakukan penjagaan dengan rahasia, dan orang ini bukan lain adalah Cin Han! Pemuda ini setiap malam, secara sembunyi menjaga tidak jauh dari rumah pembesar itu, siap untuk mencegah kalau, sampai dua orang berkedok itu muncul kembali untuk mengulangi percobaan mereka membunuhi Ciu Tai-jin
Hal ini adalah karena dia merasa yakin bahwa seorang di antara dua orang berkedok itu adalah Lui Kim Eng! Dia tidak tahu mengapa gadis itu melakukan usaha pembunuhan terhadap Ciu Tai-jin dan tidak tahu pula siapa gerangan orang tinggi besar yang menemaninya, akan tetapi dia sama sekali tidak menghendaki gadis yang dicintanya itu menjadi seorang pembunuh gelap! Dia harus mencegah Kim Eng melakukan pembunuhan itu, melakukan perbuatan gelap seperti penjahat dan untuk pencegahan ini, terpaksa setiap malam dia harus berjaga di sekitar rumah keluarga Ciu
Hatinya agak lega melihat betapa ketatnya penjagaan pasukan pengawal sehingga sukarlah kini memasuki gedung itu tanpa diketahui para penjaga
Karena setiap malam dia berjaga, maka pada siang hari dia beristirahat di rumah penginapan dan selebihnya waktu siang dia pergunakan untuk mencoba mencari di mana adanya Lui Kim Eng
Namun, usahanya mencari Kim Eng di siang hari tak pernah berhasil
Diapun melihat kesibukan dan persiapan keluarga Ciu, tentu untuk merayakan pesta pertunangan yang akan diadakan, pertunangan antara Ciu Lian Hwa dan Kim Cong Bu
Ah, dia akan menanti sampai tiba saat perayaan itu di mana besar kemungkinan Kim Eng akan muncul pula
Andaikata tidak, maka dia akan mencari Kim Eng ke dusunnya, yaitu di Lian giok bun, untuk memberi nasihat kepada gadis itu agar menghentikan niatnya membunuh kepala daerah Tong-an
Dan memang tak pernah gadis itu muncul lagi di waktu malam untuk mengulang usahanya membunuh pembesar Ciu, sampai tiba saatnya pesta perayaan hari pertunangan itu diadakan dengan meriah
Pesta itu diadakan meriah sekali
Maklum, yang punya kerja adalah kepala daerah dan komandan pasukan keamanan, dua orang paling tinggi kedudukannya di kota Tong-an
Orang-orang terpenting di kota itu diundang, dan mereka yang tidak diundang, datang pula berbondong menonton dari luar karena pesta itu diramaikan dengan musik, nyanyi, tari bahkan permainan silat! Sejak pagi sekali, Cin Han sudah berada di situ, menyelinap di antara para penonton yang berdiri di luar pekarangan
Dia bukan menonton, melainkan memasang mata mengamati semua orang yang datang, baik mereka yang datang sebagai tamu maupun mereka yang hanya sebagai penonton saja
Dan usahanya sekali ini berhasil
Dia melihat Lui Kim Eng, yang berpakaian pria, bersama seorang laki-laki muda yang bertubuh tinggi besar, masuk sebagai tamu bersama para tamu lainnya dan mereka itu duduk di bagian tamu muda yang berada di barisan belakang
Berdebar rasa jantung Cin Han saking tegangnya melihat gadis itu
Biar menyamar seribu kalipun, dia akan selalu dapat mengenal sepasang mata itu! Dia memperhatikan pemuda yang datang bersama Kim Eng, dan ada perasaan tidak sedap menyelinap dalam hatinya
Siapakah pemuda yang gagah itu? Tubuhnya tinggi besar dan sikapnya gagah, seorang jantan yang usianya kurang lebih tiga puluh tahun
Dia merasa heran sendiri melihat betapa perasaannya terguncang oleh sesuatu yang tidak nyaman
Cemburulah dia? Din Cin Han merasa malu sendiri
Kenapa dia harus cemburu? Apanyakah Kim Eng? Cepat-cepat dia dapat melihat betapa bodohnya perasaan yang menyelinap di dalam perasaan hatinya ini dan perasaan itupun lenyap
Dia kini waspada mengikuti gerak-gerik kedua orang itu dari jauh, dan kerumunan para penonton yang semakin bertambah karena musik, telah dimainkan dan mengiringi suara nyanyian merdu, beberapa orang gadis penyanyi yang cantik-cantik
Pesta berlangsung dengan meriah sekali
Para tamu mulai menikmati hidangan makanan yang serba mahal, sambil menonton pertunjukan hiburan yang menggembirakan
Sekarang juru bicara mewakili tuan rumah, menyambut para tamu dengan sebuah pidato yang cukup panjang, disambut tepuk tangan meriah oleh para tamu
Dari tempat dia berdiri, selain dapat mengikuti gerak-gerik Lui Kim Eng dan temannya, juga Cin Han dapat melihat Ciu Tai-jin yang duduk di atas panggung bersama isterinya
Juga seorang panglima setengah tua bersama isterinya duduk di panggung itu sehingga mudah diduga oleh Cin Han bahwa tentu panglima itu komandan pasukan keamanan, ayah dari Cong Bu
Dua orang muda yang dirayakan pertunangan mereka juga hadir di situ, yaitu Kim Cong Bu yang mengenakan pakaian mewah dan Ciu Lian Hwa yang nampak cantik jelita dalam pakaiannya yang indah
Dan Cin Han melihat pula dengan hati lega betapa panggung itu dijaga oleh puluhan orang pengawal, banyak di antara mereka berpakaian preman sehingga dia maklum bahwa keselamatan pembesar itu terjamin
Dia yakin bahwa Lui Kim Eng dan temannya itu kini tidak akan mampu berbuat sesuatu untuk mencelakai Ciu Tai-jin
Diam-diam timbul kembali perasaan di dalam hatinya
Kenapa Kim Eng melakukan ini? Apakah ia terbawa oleh laki-laki itu? Siapa pula laki-laki itu? Tentu saja Cin Han tidak dapat menduganya siapa karena memang dia belum mengenalnya
Pemuda tinggi besar yang datang bersama Kim Eng itu bernama Tan Sun, su heng (kakak seperguruan) dari Kim Eng
Seperti telah kita ketahui, setelah ayahnya pindah ke dusun, Kim Eog bertemu dengan seorang guru yang berilmu tinggi
Gurunya itu seorang to-su (pendeta Agama To) dan ia diterima sebagai muridnya bersama seorang yang telah lebih dulu menjadi muridnya, yaitu Tan Sun
Hubungan antara kedua orang saudara seperguruan ini akrab sekali, apalagi karena Tan Sun inilah yang lebih banyak melatih ilmu silat kepada Kim Eng dibandingkan dengan gurunya sendiri
Tingkat ilmu silat Tan Sun jauh lebih tinggi dari pada tingkat Kim Eng walaupun gadis ini memiliki bakat yang amat baik
Setelah tamat belajar dan merasa bahwa ia telah memiliki bekal ilmu silat tinggi, Kim Eng lalu mengambil keputusan untuk mencari musuh ayahnya
Ayahnya yang dulunya seorang jaksa di kota Wan-sian, kena fitnah sehingga dia dipecat dengan tidak hormat, hartanya disita pemerintah dan ayahnya menjadi seorang yang jatuh lahir batinnya, menderita sakit dan hidup miskin di dusun Liang-ok-bun
Sesungguhnya keadaan ayahnya itulah yang mendorong Kim Eng, untuk mempelajari ilmu silat setinggi-tingginya, yaitu untuk membalas dendam
Ia telah mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas kejatuhan ayahnya
Ayahnya dipecat karena laporan seorang pejabat lain, yang bukan lain adalah Ciu Tai-jin, kepala daerah dari kota Tong-an
Kim Eng menceritakan niatnya membalas dendam kepada suhengnya dan mendengar ini, Tan Sun segera menyatakan kesediaannya untuk membantu
"Musuh besarmu seorang kepala daerah, seorang pembesar tinggi
Berbahaya sekali untuk menyerangnya, su-moi, karena tentu dia dikawal oleh banyak perajurit
Aku khawatir sekali engkau akan gagal, bahkan celaka, maka aku harus membantumu sampai engkau berhasil